Bulan Romadlon, Bulan Penuh Perjuangan


 أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

Tidak sedikit orang yang melaksanakan saum kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga. 

Jelasnya, tidak sedikit orang yang melaksanakan saum tapi tidak mendapatkan rohmat, maghfiroh dan barokahnya. Sekalipun dinyatakan bahwa Romadlon adalah  Syahrur Rohmat, Syahrul Maghfiroh dan Syahrun Mubarokun.

Mengapa ?

Karena semua itu Alloh sediakan bagi para pejuang yang mendapatkan kemenangan. 

Kemenangan yang diperoleh dari perjuangan melawan musuh, sedangkan  musuh yang  terberat adalah hawa nafsu yang ada pada diri masing masing.

Pengampunan, rohmat dan barikah akan diperoleh apabila kita dapat memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu.

Hawa nafsu berupa kesombongan, ketamakan, keserakahan dan kesewenang wenangan.

Menahan lapar dan haus bukan hanya pada saat bulan Romadlon semata mata, tapi lapar dalam arti yang lebih luas, yakni tidak merasa cukup dengan yang dimiliki, haus bukan hanya kering tenggorokan di bulan Romadlon, tapi haus kekuasaan dan gila jabatan.

Sehingga selepas bulan Romadlon terbentuklah jiwa ketakwaan, nafsul muthmainnah, qolbu  syakirun, qolbun layyinun dan lisanun dzakirun. 


SEMOGA.


***

Ustadz A. Maman R

Posting Komentar untuk "Bulan Romadlon, Bulan Penuh Perjuangan"